Jumat, 28 November 2008

Teknologi Masa Depan

Teknologi Masa Depan

Pergi bekerja dari rumah ke kantor dengan cara terbang menggunakan roket di punggung mungkin akan terjadi pada tahun 2030.
Itulah perkiraan yang disampaikan oleh seorang panelis pada Diskusi ”Sewindu Reformasi Mencari Visi Indonesia 2030”. Tidak hanya orang, mobil pun bisa terbang. Dahsyat dan menakjubkan jika hal itu benar-benar terjadi nanti.
Mereka-reka apa yang akan terjadi di Indonesia 25 tahun yang akan datang memang tidak mudah karena itu menyangkut perjalanan bangsa Indonesia dan umat manusia di dunia dalam satu generasi.
Bukan tidak mungkin nanti robot akan memiliki perasaan seperti manusia melalui rekayasa DNA. Sebaliknya, sebagian perangkat tubuh manusia akan ditambah dengan peralatan robot. Misalnya, pada sebagian tangan atau kaki manusia nanti ada perangkat robotnya sehingga dapat memiliki tenaga ekstra untuk bekerja atau berkarya melebihi manusia yang hidup pada zaman sekarang.

Tidak hanya itu. Sangat boleh jadi nanti manusia bisa melihat kehidupan masyarakat di masa depan setelah ”dikirim” melalui perangkat yang disebut lorong waktu (time tunnel) sehingga bisa mengetahui atau bahkan bisa mencegah kemungkinan hal-hal yang bisa membinasakan kehidupan umat manusia di masa datang.
Jika kita membayangkan itu semua, sepintas mungkin seperti mimpi atau sama seperti kita menyaksikan film-film fiksi sains di layar kaca atau bioskop.
Namun, hal itu sangat mungkin terjadi melalui revolusi teknologi dan bioteknologi. Sebaliknya, jika kita melihat kondisi Indonesia sekarang, yang kita saksikan adalah arus deras masuknya barang-barang dan perangkat teknologi impor.
Sebagian dari kita merasa bingung dan terkaget-kaget pada perkembangan teknologi itu. Namun, sebagian lagi merasa tertantang oleh arus masuk teknologi modern dalam ranah kehidupan kita sehari-hari. Sebagai pengguna, adakalanya sebagian dari kita gagap dan bingung menghadapi perkembangan teknologi yang berlangsung cepat ini.
Contohnya, ketika sejumlah menteri pada Kabinet Indonesia Bersatu dilengkapi dengan alat kerja canggih untuk dapat mengirim dan menerima surat elektronik melalui sebuah gadget, sebagian di antara mereka ada yang gagap teknologi atau gaptek.

Kalau di antara penentu kebijakan masih ada yang lack of technology (kurang paham teknologi), sangat bisa dimaklumi kalau masyarakat pada umumnya juga kesulitan untuk dapat menerima teknologi baru. Bagi sebagian orang, cara berkomunikasi seolah dianggap baru sempurna kalau dilakukan secara lisan dengan bertatap muka secara langsung.

Demikian pula dalam cara kita bekerja, adakalanya pergi ke kantor merupakan suatu keharusan. Padahal, di era serba cepat seperti sekarang, pekerjaan selayaknya berorientasi pada memaksimalkan output (hasil).

Untuk pekerjaan tertentu, tidak mutlak lagi harus dikerjakan di kantor, tetapi bisa juga dikerjakan di rumah. Oleh karena itu, akhir-akhir ini kita sering mendengar istilah small office home office (SOHO).

Di era serba teknologi seperti sekarang, cara berkomunikasi dan melakukan transaksi bisnis yang efektif tidak selalu harus melalui cara bertatap muka meskipun hal itu bisa menimbulkan gugatan dari aspek budaya.

Seperti kita ketahui, pada tahun 1990-an, transaksi perbankan masih dilakukan secara konvensional, di mana nasabah yang hendak mentransfer uang masih harus mendatangi kantor bank dan bertemu langsung dengan customer service. Kalau banyak yang akan melakukan transaksi, para nasabah harus bersabar untuk antre. Kondisi ini tentu saja sangat menyita waktu dan sering menjengkelkan.

Namun, kini, transaksi perbankan sudah bisa dilakukan dalam waktu cepat melalui internet banking. Melalui sentuhan tangan di keyboard komputer yang terhubung ke jaringan internet atau melalui smartphone, sekarang nasabah sudah bisa melakukan transaksi perbankan dari mana dan kapan saja. Perkembangan teknologi informasi mampu mengatasi dimensi waktu, ruang, dan jarak.

Jaringan komunikasi yang berkembang demikian pesat telah banyak membantu umat manusia dan sejumlah perusahaan di jagat raya ini untuk saling berinteraksi dan melakukan transaksi bisnis satu sama lain.

Proses pengiriman berita dari atas pesawat kepresidenan yang sedang mengisi bahan bakar di Bandara Hongkong bisa dilakukan penulis dalam waktu relatif singkat melalui sebuah gadget, ketika mengikuti rombongan Presiden Abdurrahman Wahid pada tahun 2001.

Perkembangan teknologi informasi telah mengubah cara pandang dan perilaku orang dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu juga bisa mengubah mekanisme kerja sebuah perusahaan. Adakalanya perkembangan teknologi informasi yang berlangsung dengan cepat bisa melampaui perkembangan perusahaan itu sendiri.

Oleh karena itu, perusahaan yang lambat dalam mengikut perkembangan teknologi bisa jadi akan tersisih dari dinamika masyarakat dan kemungkinan bisa kalah dalam persaingan usaha. Saat ini jaringan internet relatif sudah memasyarakat meskipun di Indonesia masih terbilang mahal untuk bisa memakai internet, bila dibandingkan dengan di negara maju.

Penelitian Teknologi Informasi (TI)

Penelitian Teknologi Informasi (TI)

Penelitian Teknologi Informasi (TI) cukup berbeda dengan penelitian di bidang sosial kemasyarakatan. Umumnya penelitian TI tidak mempunyai metodelogi yang jelas, tidak ada pembuatan kuesioner, tidak ada pengolahan data dan hanya sedikit yang mencakup analisa hasil. Penelitian di bidang TI, sepanjang yang pernah saya amati, bisa mencakup beberapa jenis penelitian termasuk:

  1. Penelitian Murni TI: Penelitian jenis ini merupakan penelitian yang berusaha
    memecahkan permasalahan-permasalahan yang muncul terkait bidang TI dengan mencari solusi-solusi yang bersifat fundamental. Umumnya penelitian ini banyak berkecimpung mempelajari teori-teori yang ada untuk dapat mengembangkan teori-teori fundamental terkait lainnya. Beberapa penelitian yang bisa termasuk di dalam cakupan ini antara lain pengembangan:
    • Metodologi pengembangan sistem informasi
    • Metodologi pembuatan data warehouse
    • Metode-metode data mining/soft-computing
    • Konsep jaringan
    • Metode searching
    • Teori Optimasi
    • Metode Pemilihan Variabel
    • Sistem keamanan jaringan
    • Metode enkripsi dekripsi
    • Bahasa pemrograman
    • Metode penyimpan data
    • Metode pengolahan citra
    • Metode pengenalan pola
    • Among others
  2. Penelitian Terapan TI: Penelitian terapan di bidang TI lebih mengacu pada penelitian yang memanfaatkan teori atau metode, yang telah dikembangkan orang lain dalam cakupan penelitian murni TI, di dalam pengembangan penelitian lanjutan. Beberapa penelitian yang bisa dimasukkan di dalam cakupan penelitian ini antara lain pengembangan:
    • Sistem kontrol berbasis soft-computing
    • Hardware yang menerapkan metode penyimpanan data baru
    • Metode analisa kedokteran berbasis soft-computing
    • Penelitian yang membandingkan antara teori/metode
    • Sistem operasi yang berbasis open source
    • Sistem database dengan sistem indexing data baru
    • Metode peningkatan efektifitas jaringan berbasis data mining
    • Sistem pencarian dengan metode searching baru
    • Word processing dengan metode spell checker baru
    • Sistem database dengan metode penyimpan data baru
    • Aplikasi pengolahan citra dengan metode pengolahan baru
    • Aplikasi pemodelan data yang mengakomodasi metode baru
    • Program-program (DLL atau JSP) untuk metode tertentu
    • Bioinformatics dan Biomedik
    • Penerapan Metode TI di Bidang Lain (Ekonomi, Sosial dll)
    • Among others
  3. Penelitian Pengembangan Sistem: Sistem yang dimaksud di sini merefer pada sistem yang dapat dipergunakan langsung oleh pengguna seperti sistem informasi dan sistem jaringan. Penelitian jenis ini umumnya berusaha menerapkan berbagai teori atau metode yang telah dikembangkan baik dalam cakupan penelitian murni maupun penelitian terapan seperti sistem database, bahasa pemrograman, konsep jaringan dan lain-lain. Penelitian yang tercakup umumnya mencakup pengembangan sistem untuk tujuan perorangan/komunitas tertentu seperti pengembangan:
    • Sistem informasi keuangan
    • Sistem pakar
    • Sistem pendukung keputusan
    • Sistem data warehouse
    • Sistem digital library
    • Sistem mobile dictionary
    • Sistem jaringan berbasis open source
    • Among others

    Dibandingkan dengan penelitian murni dan terapan bidang TI, penelitian jenis ini sekarang ini kelihatannya masih lebih banyak diminati oleh mahasiswa TI Indonesia dalam proses penyelesaian kegiatan belajar mereka. Penelitian jenis ini juga sudah jelas tata cara pelaksanaannya, karena metodologi pengembangan sistem umumnya sudah pernah diusulkan dalam tahapan penelitian murni.

  4. Penelitian Terkait Penggunaan dan Manajemen TI: Belakangan ini, dengan berkembangnya penerapan TI di masyarakat, keilmuan tentang efektivitas penggunaan dan keilmuan di bidang manajemen TI juga semakin berkembang. Penelitian terkait dengan keilmuan-keilmuan tersebut juga banyak dilakukan. Walaupun masih dalam ruang lingkup TI, penelitian jenis ini mungkin lebih banyak dikaitkan dengan penelitian bidang sosial kemasyarakatan, karena yang menjadi objek penelitian biasanya adalah user/pengguna TI, administrator TI atau provider TI. Sehingga kemungkinan untuk menerapkan metodologi penelitian seperti halnya penelitian di bidang sosial kemasyarakatan sangat besar.

Mungkin ada yang masih memperdebatkan apakah kegiatan pengembangan sistem termasuk sebagai suatu kegiatan penelitian atau tidak. Kalau dilihat dari definisi dari kata penelitian (research) itu sendiri yaitu:

Research is a human activity based on intellectual investigation and is aimed at discovering, interpreting, and revising human knowledge on different aspects of the world. Research can use the scientific method, but need not do so.(sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Research)

kegiatan penelitian pada hakekatnya mempunyai tujuan untuk menemukan, menginterpretasikan ataupun merevisi pengetahuan yang ada di masyarakat. Sehingga, penelitian yang melibatkan kegiatan pengembangan sistem, karena tidak mencakup unsur menemukan, menginterpretasikan ataupun merevisi pengetahuan masyarakat, memang masih bisa menjadi bahan perdebatan apakah kegiatan tersebut bisa dimasukkan ke dalam kegiatan penelitian bidang TI atau tidak.

Mengikuti perkembangan pendidikan tinggi TI Indonesia dan merefer bahwa, pengembangan sistem masih banyak diminati oleh mahasiswa TI di Indonesia sebagai bahan skripsi, saya sendiri secara pribadi berpendapat bahwa pengembangan sistem yang dilakukan dalam tatanan perkuliahan masih termasuk dalam pengerjaan projek (assignment) dari suatu perkuliahan, yang mungkin hanya bisa dijadikan tugas akhir (projek akhir) dari mahasiswa dengan level di bawah S1 (D1, D2, dan D3).

SMPN 1 Denpasar

SMPN 1 Denpasar .
Sekolah berstandar Internasional yang terletak di Jl Surapati no. 2 Dps ini merupakan salah satu sekolah unggulan di Bali. Dengan meraih peringkat 1 NUN 2008 se-Indonesia, membuat nama SMP ini semakin tersohor.
Secara fisik, keadaan Spensa Dps memang belum bisa mencerminkan Sekolah Berstandar Internasional, yang dalam pandangan masyarakat memiliki gedung yang serba mewah. Namun dari segi prestasi, SMPN 1 Dps tak usah diragukan lagi. Berbagai macam gelar juara dan penghargaan diterima oleh sekolah ini. Bahkan beberapa siswa mencapai prestasi hingga ke tingkat Internasional.
Seperti layaknya SMP lain di Indonesia, SMPN 1 Dps terbagi menjadi 3 kelompok besar. Kelas 7 (6 kelas) kelas 8 (8 kelas) kelas 9 (8 kelas). Kelas 9 terbagi menjadi accelerasi, bilingual, dan reguler. Sedangkan kelas 7 dan 8 memiliki kelas SBI sebagai ganti kelas bilingual.
Sebenarnya, kelas SBI dan bilingual sama saja, dimana mereka sama-sama menggunakan bahasa inggris dalam pelajaran eksak. Sedangkan yang membedakan hanya status dan fasilitas.
Kurangnya fasilitas sekolah kadang menjadi kendala bagi siswa. Contohnya tidak meratanya pemberian AC bagi setiap kelas, yang membuat siswa yang tak mendapat fasilitas merasa tak adil. Langit-langit kelas di bagian gedung sebelah selatan yang bolong dan bocor juga mendapat banyak keluhan dari siswa.
Namun disamping hal tersebut diatas, SMPN 1 Denpasar bisa dikategorikan sebagai sebuah sekolah yang BAIK.

The Phenomenology of Internet Addiction

Title: The Phenomenology of Internet Addiction
Reference #: ITRI-IP008-0701
Date: 7/1/2001
Authors: Jeff B. Murray, Univ of Arkansas
Swinder Janda, Kansas State Univ
Abstract: The purpose of this research is to explore in-depth the experience of a pitfall called ''internet addiction.'' Internet addiction is a broad term covering a wide variety of behaviors and impulse-control problems. Nearly 6% of 17,251 respondents in an online survey met the criteria for compulsive internet use and over 30% report using the net to escape from negative feelings. The vast majority admitted to feelings of time distortion, accelerated intimacy, and feeling uninhibited when online. Rather than using psychiatric conceptualizations of chemical and behavioral ''addiction,'' this research is using the phrase ''internet addiction'' in a broader context emphasizing the potential damage internet overuse may cause in one's life. Why is the technology intoxicating for some consumers? What type of consumer becomes addicted to the internet? What do internet addicted behaviors look like? What areas of an individual's life are negatively affected by such addiction?


~~Another Research~~
Title: The Influence of Professional Identification on the Retention of Women and Racial Minorities in the IT Workforce
Reference #: ITRI-IP015-1101
Date: 11/1/2001
Authors: Anne O'Leary-Kelly, University of Arkansas
Bill Hardgrave, University of Arkansas
Vicki McKinney, University of Arkansas
Darryl Wilson, University of Arkansas
Abstract: Professional identification reflects the degree to which an individual’s valued self-image derives from attachment to a profession. Once individuals become strongly identified with their profession, they will want to remain in the profession, and turnover becomes less likely. If professional identification is an important precursor to career persistence, and if women and racial minorities are underrepresented in IT, this suggests that the professional identification of these individuals may be weaker than that of majority (male, racial majority) IT workers. The purpose of this research is twofold: 1) to explore whether differences in individual characteristics and situational experiences lead women and minorities to develop different levels of professional identification (compared to majority individuals), and 2) to examine the influence of professional identification on the career persistence of IT workers. Specifically, this research will determine whether women and minorities undergo differential treatment or experiences in the IT workplace that lead to lower levels of identification with the profession. Note: Nine ITRC members have already pledged their participation in this project; we encourage participation from all ITRC members.


~~Research, again ! ~~
Title: Human Resources, Information Technology, and Firm Performance: A Study of the Complementarities of Work Systems
Reference #: ITRI-IP002-0600
Date: 6/1/2000
Authors: John Delery, Univ of Arkansas
Abstract: The use of advanced information technology can result in jobs being up-skilled or down-skilled. It can increase the amount of information that is available to the work force; it can also increase the amount of control that can be maintained over the work force. Since technology has the power to change jobs in different ways, to make directional predictions about the influence of technology is necessary to investigate a specific technology in context. For example, up-skilled jobs necessitate higher levels of critical workforce characteristics; down-skilled jobs necessitate lower levels of these characteristics. Within the context of the motor carrier industry, the proposed research investigates the degree to which motor carriers have used information to up-skill jobs and empower drivers, versus deskill and control drivers. More importantly, the research will focus on the degree to which information technology influences the effectiveness of different strategies of HR management.


want to know more about that researches ??
click upon this --- Information Technology Research Institute

Labels:

Minggu, 23 November 2008

Perkenalan Diri

Nama saya I KAdek Aditya Nugraha.
Untuk lebih pendeknya, biasa dipanggil Nugi / Nugraha.
Hingga skarang, saya bersekolah di SMPN 1 Denpasar dan diterima di kelas 8B.
Dengan no. absen 2

Sebenarnya saya membuat blog ini hanya untuk tugas skolah =P